( Foto Isn Leo Kotouki S.HA Kepala Suku Adat )
Nabire,Majalahmapapua.com–Kepala suku besar Mee wilayah Paute Alias Leo Kotouki SHA
menilai kepada pemerintah Provinsi Papua maupun kepada Pemerintah Tingkat
Kabupaten sejauh sejak diberikan ( Otsus ) oleh pemerintah Jakarata
kepada rakyat Papua ini hanya untuk perut dan memperkaya diri bagi pejabat itu
sendiri
Hal itu disampaikan oleh Kepala Suku
besar Wilayah Paute perbatasan Mee dan kamoro kepada wartawan Majalahmaapapua 06/
02/ 2018 di Nabire cyber lelaki yang hidup di wilayah pate selatang dengan
tidak merasa jenuh untuk mepertahankan hak wilayah Sumber Daya Alam ( SDA
) yang begitu berlimpah ini.
Tanya dia bahwa, otonomi
khusus Undang-Undang 21 tahun 2001 ( Otsus ) Papua yang Pemerintah
Jakarta berikan kepada rakyat Papua selama ini hanya untuk betul-betul
dinikmati oleh pejabat tertinggi Gubernur sampai dengan pejabat terlenda Kepala
Desa
Dalam kesempatan itu rakyat Papua
menderita dan kemiskinan melonjat cukup tinggi, hanya karena Otsus masuk sak
bagi pengambil kebijakan atas Otsu situ
Dana yang di kucurkan untuk papua
dan Ace oleh pemerintah Jakarta itu bukan sedikit melainkan trilionan rupiah
namun, bidan kesehatan, Pendidikan, insprastruktur publik sepertinya jalan,
jembatan, ari bersih, pengerangan sangat minim di bangun oleh pemerintah Papua
dan Kabupaten di seluruh Papua dari Sorong sampai Skow yambe.
Menurutnya bahwa, atau k.? kehadiran
Otonomi ini untuk membunuh, menindas, dan menghabisi semua sumber Daya Alam
( SDA ) bagi pemodal kavitalis Asing, perusahaan raksasa, seperti PT. Freeport
Indonesia petrolin minyak di Bintuni, Perusahaan illegal Loggin dimana-mana,
perusahaan, Kelapa sawit yang terus diberikan izin oleh pemerintah demi menamba
kekayaan bagi mereka.
Kehadiran pemerintah sebagai wakil
Allah di suatu daerah maka, semestinya harus bangun rakyat dari berbagai sisi
supaya rakyat papua selalu sehat dan betul betul merasakan kehadiran dan
pemberian otonimi khusus itu.
Pemerintah Papua dan Papua Barat jangan
mengsegel mati fungsi controlling terhadap bahwahan dalam arti kepada Setiap
Bupati yang ada di papua bahkan sampai pada kepala Desa supaya penggunaan dana
itu tidak keluar dari mekanisme atau koridor yang sudah ada.
Siapun dia kalau dia bekerja jujur
di atas Tanah ini dia akan melihat dari satu tanda heran ke tanda herang yang
lain hal itu di ungkapkan oleh penginjil pertama Ottow dan Gesler yang injak di
Mansinam, Manokwari Papua Tuturnaya.
Penulis : Musa Boma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar