( Yulianus Edowai )
Nabire,Majalamaapapua--Waktu itu, saya berwawancarai dengan gadis manis kampung
Gadis manis indah jelita berkata pada ku
Aku selalu bermimpi padamu tiap malam
Mungkinkah Edowai adalah hasil mimpi,
pikiran dari mu
Lidah engkau jikalau
mimpimu terwujud,
Aku adalah
mahkota kehidupan bagian dari pada mu,
Anda adalah
mahkota sejoli hidup bagi ku,
Puncak perjuangan
berpacaran kita akan menanti dengan seutas benang sutera,
Engkau, selagi menantikan kesetian dan perjanjian dari bunga
mawar
Mulut gadis desa itu, keluarkan sebuah kata manis disertai
lidah bisa,
Saudara ku, aku telah bersama dengannya selama tujuh bulan
yang lalu,
Kata dia; tolong dihapuskanlah perjanjianku, dari papan
hatimu,
Hai, saudari bunga manis, bagimana tetapati
kesetiaan mulut manismu,
Hai, saudari bunga manis,
hati mulut manis, tetapi hati lidahmu penuh dengan bisa,
Hai, saudari bunga manis,
dahulunya dikenal, akhirnya dipisahkan,
Hai, saudari bunga manis,
biarlah semuanya indah pada waktunya,
Jayapura, 23 ``1 2016
Penulis Adalah:Yulianus Edowai Mahasiswa Papua Kuliah
diUncen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar