Pasukan Gabungan. Foto: Ist.
NABIRE, MAJALAHMAAPAPUA--Solidaritas Mahasiswa, Pemuda,Tokoh Agama,Tokoh Adat,Tokoh intelektual,Tokoh perempuan,bersama Alam Semesta Papua menolak Pemekaran kabupaten Mapia yang berjuang oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan beberapa unsur yang ada di atas ini.
Dengan
tegas kami meminta kepada Pemerintah daerah Dogiyai bersama Tim Pemekaran jangan membuat rakyat tersakiti
dengan tindakan yang bertolak belakang dengan keinginan rakyat TOTA MAPIHA yang
selama ini mereka ingin hidup tenang dan tentram tanpa Pemekaran Wiyalah
Penias Tenadou Pakage
Mahasiswa
asal Kabupaten Dogiyai kepada Majalahmaapapua
di depan halaman Gubuk (
Podedatakebo) di Wonorejo pada hari kamis 05/07 /2017) dia mengatakan rencana Pemekaran Kabupaten Mapia Raya hanya
akan membawa malah petaka
yang sangat bagi masyarakat Mapia dan sungguh tidak bermamfaat sama sekali bagi rakyat
setempat kata dia.
”Untuk elit
kolol alias pejabat Daerah kata dia yang
di sebut Raja Kecil katanya
"Penolakan Pemekaran di Papua pada umumnya dan kawasan pegunungan tengah Papua khususnya ini terjadi karena dengan adanya penempatan pasukan Militer Indonesia yang berlebihan dalam lebel militer organik dan non organik di seluruh tanah Papua kami akan di habisi
Ini telah
mengakibatkan terjadinya pelanggaran ( HAM ) terberat di Indonesia dan tindakan
ini membuat seluruh rakyat Papua pada umumnya dan pada khususnya rakyat terus selalu tersakiti dan menangis," ungkapnya
saat di
wawancarai
Kekerasan demi kekerasan, tambah dia, yang dilakukan Aparat keamanan Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum pernah di pertanggungjawabkan. Saya secara tegas ,Pemekaran hanya membuka pintu untuk aparat melakukan pelanggaran HAM berat di Papua.
Meningat tindakan-tindakan tersebut, Tokoh Pemuda,Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat,Tokoh Perempuan,Tokoh intelektual,Tokoh Agama,Tokoh Kepala Suku besar di wilayah TOTA MAPIHA Mahasiswa, Pelajar, dan bersama leluhur
yang mendahui kami, Alam Semesta Bangsa Papua merangkum dalam 9 sikap sebagai
tuntutan kami yaitu sebagai berikut
Pertama: Kami menolak dengan tegas upaya perjuang permekaran Kabupaten Mapia Raya
yang sedang berjuang oleh sekelintir orang tanpa ada persetujuan dari berbagai
stakeholder yang ada maka stop berjuang.
Kedua: Pemerintah Provinsi Papua, DPRP,
MRP, segera memanggil pemerintah kabupaten Dogiyai bersama Ketua Tim Pemekaran dalam rangka menyampaikan dan
menjelaskan draft kajian akademis tentang apakah ada resolusi bersama dari
rakyat atau tidak di depan Masiswa bersama kepala suku besar (RPM SIMAPITOWA)
dan depan seluruh rakyat Bangsa papua Barat di jayapura.
Ketiga: Menteri Dirjen (OTDA) di Jakarta segera menghentikan atau mengeluarkan rekomendasi penolakan tegas atas Kabupaten Mapia Raya yang sedang upaya oleh elit lokal kabupaten Dogiyai
.
Keempat: Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Bapak Ir. Joko widodo mohon instruksikan atas upaya perjuangan Pemekaran di wilayah TOTA MAPIHA, ini bukan permintaan dari rakyat setempat.
Keempat: Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Bapak Ir. Joko widodo mohon instruksikan atas upaya perjuangan Pemekaran di wilayah TOTA MAPIHA, ini bukan permintaan dari rakyat setempat.
Kelima: Presiden Republik Indonesia di Jakarta Bapak Joko Widodo segera menarik pasukan Organik dan non organik dari Papua yang berkeliaran ini
Keenam: Bupati Kabupaten Dogiyai segera mengelurkan surat penolakan tegas atas pemekaran Kabupaten Mapia Raya
Ketujuh: Bupati Kabupaten Dogiyai segera menghentikan keterlibatan kepala suku palsu yang mengatas namakan pemilikan ulayat untuk melakukan pelepasan tanah adat atau persetujuan rakyat setempat.
Kedelapan: Bupati Kabupaten Dogiyai bersama
Intelektual (TOTA MAPIHA) stop
melakukan upaya busuk dan, jangan sekali-kali katakan bahwa kami tidak bisa
hidup bersama dengan teman-teman dari kamu alasan mendasar bagi Tim Pemekaran kalau kami mau bangun
kantor saja rakyat Kamu mereka minta dengan nilai uang trilionan Rupia maka
membuat kami harus berjuang pemekaran kata itu tidak layak digunakan.
Kesembilan: Pemerintah Provinsi Papua, DPRP, dan pemerintah kabupaten Dogiyai bersama Tim Pemekaran segera buka ruang dialog dan mengakomodir semua stakeholder/pemangku kepentingan yang ada guna mencari solusi yang terbaik kita duduk sama-sama dan katakan kita tolak pemekaran Mapia Raya.
( Penulis
Adalah:Musa Boma )

Tidak ada komentar:
Posting Komentar