Natalius Pigai mengatakan Komnas HAM
mendatangi tempat kejadian, untuk mengumpulkan dan mendengar langsung dari
keluarga korban dan saksi mata.
Natalius Pigai mengatakan Komnas HAM mendatangi tempat kejadian, untuk mengumpulkan dan mendengar langsung dari keluarga korban dan saksi mata.
“Kami sudah banyak dengar dari media dan secara lisan dari banyak orang. Tapi, kami datang ke sini (tempat kejadian) untuk melihat dan mendengar langsung dari orang-orang yang mengalami langsung (keluarga korban dan saksi mata) dari tragedi itu,” kata Pigai.
Pigai juga menanyakan alasan kedatangan Brimob dengan senjata lengkap.
“Apakah Brimob ini ditugaskan dari pimpinan Brimob ke perusahaan ini, atau perusahaan yang panggil Brimob? Apa maksudnya ini?” tanya Pigai.
Ia meminta kepada pemkab Deiyai agar ke depan jangan lagi memberikan proyek kepada PT Putra Dewa Paniai. Pasalnya, keberadaan PT Putra Dewa Paniai memberikan dampak yang buruk bagi warga Deiyai dan wilayah Meepago umumnya.
Tentang kasus Oneibo, telah diketahui publik hingga di dunia internasional. Ia berjanji kepada warga dan keluarga korban, Komnas HAM RI tetap melakukan pendampingan dan mengawal proses hukum hingga kasus ini tuntas.
Perwakilan keluarga korban, Oktovianus Pekei, mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan Komisioner Komnas HAM dan sudah memberikan data dan informasi yang telah diminta.
Kata Pekei, kelanjutan dari tragedi 1 Agustus, keluarga korban sudah mengumpulkan berbagai data yang nantinya akan dipergunakan dalam kasus ini.
( SUMBER:TABLOIDJUBI.COM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar