Oponi:Ernes
Pugiye
NABIRE,MAJALAHMAAPAPUA--Meskipun Papua dalam bara konflik yang tidak
terpadamkan, harapan rakyat untuk mengalami masa depan Papua yang penuh damai
pun masih menjadi nampak dalam diri seorang rohaniwan Kristen itu. Pesta imamat
Pater Neles “Kebadabi” Tebay Pr bersama ribuan umat Allah Keuskupan Jayapura justru
menyatakan harapan luhur tersebut.
Mereka dengan penuh gembira, dalam suasana cinta kasih
dan perdamaian telah menyelenggarakan pesta tabisan imamat Suci-Nya yang ke 25
lima tahun, yang merupakan suatu aktualisasi konkret dari harapan Papua akan
terciptanya keadilan dan perdamaian. Pesta tabisan imamat dalam semangat Imamat
Agung Tuhan kita
Yesus Kristus itu dirayakan secara seleberant yakni dipimpin oleh Uskup
Keuskupan Jayapura Mgr.Leo Laba Lajar OFM, dan didampingi oleh lima imam Pr.
Mereka yang telah mendampingi Mgr Leo itu adalah Imam Neles Kebadabi Tebay Pr,
Imam John “Wudinaby” Bunay Pr, Imam Yulianus “Bidau Tetodeiby” Mote Pr, Imam
Yanuarius “Matopai” You Pr dan Imam Agustinus Alua Pr.
”Itulah “peristiwa” misteri sakramen tabisan imamat-Nya
bersama Imam Tebay Pr yang telah dirayakan secara persobatan dan bersama-sama pada
Kamis 25 Mei 2017 di Aula St.Yoseph Yerusalem Baru Abepura.
Menurut Mgr.Leo tercinta melalui khotbanya mengatakan,
“mengikuti” Tuhan Yesus merupakan syarat utama bagi para murid-Nya. Ungkapan
mengikuti sudah didialogkan secara berulang kali dan dalam banyak kata dalam
seluruh isi Kita Suci. Itu telah menjadi tema utama dalam keseluruhan proses
pemanggilan para murid-murid-Nya.
“Ungkapan mengikuti lebih menunjukkan penyertaan Allah
Tritunggal Maha Kudus bagi para murid-Nya. Sebagaimana Putra disertai secara
penuh oleh Bapa-Nya, demikian juga Tuhan Yesus sudah senantiasa menyertai para
murid-Nya dalam permulaan pewartaan misi Allah dari Galilea sampai kepada semua
bangsa.
Dan dari pihak para murid dituntut untuk mengatakan
“Ya dan kesetiaan” secara total dengan memikul Salib Kristus sampai mengorbankan
nyawanya dalam diri-Nya demi keselamatan, kedaimaian dan keadilan bagi semua
bangsa dan demi kemuliaan-Nya.” Ini ditegaskan Bapak Uskup kepada umat Allah
yang menghadirinya dalam perayaan imamat suci tersebut sambil mengingatkan
bagaimana awal keterpanggilan para murid-Nya di masa sekarang dan di sini.
Dikatakan, perayaan pesta imamat Suci Pater Neles
“Kebadaby” Tebay Pr telah membuktikan makna panggilan “ikulah” dari Tuhan Yesus
tersebut. Setelah dipanggil dan dipilih menjadi Imam Pr secara universal bagi
duni dari Keuskupan Jayapura, kata Mgr.Leo lagi, Pater Tebay Pr telah
melukiskan makna panggilan Tuhan dengan mengorbankan segalanya demi Kerajaan
Allah.
“Meskipun ada banyak tantangan duniawi yang harus
dihadapi dalam memaknai panggilan-Nya, Allah Tritunggal Maha Kudus (Bapa, Putra
dan Roh) telah selalu berada dan menyertai bersamanya, Pater Tebay Pr. Pater
Neles Pr sesuai dengan makna “KEBADABI” telah membuka jalan keselamatan dan
perdamaian bagi dunia, Papua,” bebernya sambil mengajak Gereja untuk
memperjuangakan hidup Tuhan demi terciptanya kedamaian dan keadilan di Papua.
Sementara itu, Pater Neles Kebadabi Tebay Pr
mengatakan, panggilan bagi dirinya merupakan “proses” yang dialami berdasarkan
seluruh dinamaka hidupnya. Ini dikisahkan dalam sebuah pengalam di Konkenao
sejak tahun refleksi pastoral.
“Umat sebenarnya butuh imam untuk melayani mereka
sesuai budaya Papua. Dalam refleksi sejarah masa lalu, Pater Tebay Pr sempat
menemukan suatu kabar gembira bahwa umat itu agak tidak mau dilayani oleh para
diakon saat tiba paskah dan natal. Katanya, Pater Neles Tebay sebelum menjadi
imam Pr di Keuskupan Jayapura, umat Allah di Kokenao, mereka bersama Tebay Pr
pernah menunggu seorang imam.
Peristiwa menunggu imam terjadi saat mereka hendak
merayakan hari natal. Informasinya tentang sehal itu sudah disampaikan Pater
Neles sebanyak tiga kali melalui kabel telepon pastoran Kokenao kepada pihak
Keuskupan Jayapura di Sentani. Namun saat itu, mengingat iklim kabut tertutup
campur hujan deras, tenaga imam sudah memang tidak dapat datang mendarat lagi
melalui pesawat AMA di lapangan Kokenao.
Dikatakan, jika seorang imam itu tidak mau akan datang
melayani di stasinya mereka, setiap umat Allah sudah harus siap dayung perahu
dan menyebaran danau untuk mencari seorang imam di Kampung sebelah sana. Mereka
itu biasa cari imam sampai di perkampungan-perkampungan yang paling jauh.
Ini biasanya dilakukan oleh umat Allah di Kamoroe,
Kokenao yang berkedudukan dataran Mimika Barat. Namun akhirnya, seorang utusan
imam dalam rangka perayaan natal di Kokenao itu telah berhasil datang sebelum
malam natal dirakyakan.
Umat di Kokenao ketika itu hanya mendapat pelayanan
dari seorang imam pada malam natal, minggu siang dan natal kedua pada senin
pagi. Ini disahkan Pater Tebay Pr dalam tayangan dokumen videonya tentang panggilan-Nya.”
Bagi Pater Tebay Pr, perjuangan menciptakan kedamaian,
kebenaran dan keadilan di Papua merupakan misi utama dalam seluruh panggilannya
guna keselamatan jiwa-jiwa di tanah Papua. Dalam seluruh perjuangannya, Pater
Neles Pr sesuai dengan makna nama “Kebadaby”, dirinya telah menjadi pembuka
pintu dan penunjuk jalan bagi sesama dan dunia.
Makna
“Kebadabi” bagi Gereja Universal
Imam Neles “Kebadabi” Tebay Pr adalah seorang putra
asli Papua yang telah dipanggil, dipilih dan diutus secara istimewa oleh Allah
untuk melayani semua bangsa di seluruh dunia. Selama 25 tahun perayaan imamat,
Pater Tebay Pr sudah memperjuangakan misi kerajaan Allah, seperti perjuangan
kebenaran, cita kasih, keadilan dan perdamaian bagi seluruh dunia. Peter selama
masa-masa keemasan itu, dia memang suka berdoa, membaca, refleksi dan meditasi
serta memawartakan-Nya melalui kegiatan menulis.
Juga ia pernah menjadi
jurnalis di Jakarta Post dan mendapat gelar Dr Misolog pertama dari orang suku
Mee di Universitas Urbaniana Roma sejak 2006. Kini ia masih tetap melayani umat
Allah dengan bekerja sebagai Ketua Sekolah di STFT “FT” Abepura Jayapura-Papua.
Ia telah menyatakan “Ya” atas kehendak Bapa dengan gigih dan setia melaksanakan
kesejumlah tugas ini. Dilakukan secara sedemikian baik adanya, karena kesemua
tugas luhur itu merupakan cara yang paling penting, mendasar dan teramat baik
bagi Gereja universal demi keselamatan semua bangsa dan kemuliaan nama-Nya.
Jika Pater Tebay Pr berbicara tentang perdamaian,
keadilan dan kebenaran bagi umat Allah yang dicintainya, maka seluruh
pembiracaraannya merupakan hasil dari refleksi, meditasi dan hasil menulis.
Kesemua cara itu tidak terlepas antara satu dengan yang lain dalam seluruh
kehidupan dia sebagai seorang imam bagi Gereja universal. Jadi itulah sekilas
arti nama “Kebadabi” bagi Gereja universal di seluruh dunia
Dari hasil refleksinya, ada satu nilai mendasar yang
menyatukan seluruh keterlibatan Pater Tebay Pr adalah dipilih dan ditentukan
oleh Allah. Sambil mengambil inspirasi dari teks Kitab Suci dalan kutipan Nabi
Yeremia yang berbunyi:
“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku
telah mengenal engkau, dan sebelum engaku keluar dari kandungan, Aku telah
menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa.
Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku
tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Tetapi TUHAN berfirman
kepadaku: “jangan katakana: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau
Kuutus, haruslah engkau pergai, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu,
haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai
engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.
Lalu TUHAN menyulurkan tangan-Nya dan menjamah
mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku manaruh
perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku
mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut
dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan
menanam.,”’ (Yeremia 1:4-10).
Menurut refleksinya atas sumber di atas ini, Pater
Tebay Pr mengatakan, dirinya telah dikenal oleh Allah secara penuh dalam rahim
mamanya. Ia memang dilahirkan dalam keluarga Goo-Tebay yang paling sederhana,
penuh suasana cinta kasih yang ikhlas, cinta tanpa pamrih dan penuh kesetiaan.
Juga ia berasal dari suku Mee dengan budayanya yang penuh dengan nilai-nilai
pelajaran kehidupan. Bahkan dari ayahnya tidak setuju untuk anak pertamanya ini
harus akan menjadi Imam Pr.
Menariknya, mama tercinta Gooubo sungguh sangat
mendukung dan setuju agar anak pertama ini harus perlu menjadi imam Pr bagi
Gereja universal. Ia telah memberikan kebebasan yang total bagi anak kekasihnya
untuk memilih panggilanya sebagai imam Pr di Papua. Sementara, ayah tidak
setuju untuk itu.
Ayahnya setuju
setelah anaknya (Pater Neles Pr) telah ditabiskan menjadi imam Pr tertabis oleh
pemimpin Gereja Khatolik di Wagetei. Ini wajar saja karena sebagai anak pertama
dari seorang tonowi, menurut budaya
Papua, dia sudah harus perlu mewarisi kekayaan ayahnya terutama kekayaan
kewibawaan, kesejatian dan jiwa kepemimpinanya bagi semua orang. Tapi akhirnya
ayahnya pun siap ikut setuju karena anak pertamanya sudah mejadi imam Pr dari
Keuskupan Jayapura. Itu berarti Pater Tebay Pr sudah tidak akan berubah pikiran
lagi untuk mengamini pikiran ayahnya. Jadi, dia pun diberi nama “Kebadabi” yang
artinya pembuka jalan.
Dalam refleksinya juga, Pater Tebay Pr telah
mengatakan, ia tidak memilih asal-muasalnya, keluarganya dari Goo-Tebay, dari
suku Mee. Juga ia tidak pernah memilih nama “Kebadabi” sebagai sebuah nama yang
harus perlu disandang. Bahkan ia pun tidak memilih asalnya dari Papua. Lagi
pula, Pater tidak memilih untuk kelak akan menjadi imam Pr. Tapi semua itu hanya
ditentukan Allah.
Jadi dia sudah dipanggil, dipilih dan diutus sebagai
imam, nabi dan raja hanya oleh Allah bagi semua bangsa di seluruh dunia. Dengan
demikan, Pater Tebay Pr dikuduskan Allah untuk menyampaikan kehendak-Nya kepada
semua bangsa di dunia. Oleh karena itu, Pater Neles “Kebadabi” Tebay Pr adalah
nabi, raja dan imam bagi Gereja dan masyarakat universal karena hanya dipanggil,
dipilih dan ditentukan Allah dalam seluruh prosesnya.
Dilog Jakarta-Papua Demi Papua Damai
Seluruh keberadaan dan KEHIDUPAN Pater Neles Tebay Pr
memang sudah dibuktikan secara konkret demi Papua damai. Dalam agenda dialog Jakarta-Papua demi Papua
damai, Pater Tebay bersama rekan-rekan perjuangannya sudah tentunya akan
mengangkat martabat rakyat Papua, yang jiwa mereka hanya berjumlah lebih kurang
dari 1,5 % dan lemah itu.
Mereka ini mesti perlu ditolong dan diselamatkan. Maka
posisi JDP melawan kejahatan di Papua merupakan jalan inisiatif yang harus diperjuangkan
ke depan. Tapi hal ini akan dinyatakan secara baik, bebas dan dalam kebersamaan
dengan cara damai. Maka perlawanan
setiap mereka yang berkehendak baik terhadap kejahatan, kekerasan dan konflik
Papua itu sudah tentunya akan dinyatakan bukan dengan cara kekerasan, bukan
meruntuhkan dan bukan pula dengan cara membinasakan sesama ciptaan Tuhan. Tapi
perlawanan rakyat bersama Pater Neles Tebay Pr dan dengan rekan-rekannya
terhadap kekerasan dan konflik Papua adalah dengan cara dmai melalui dialog Jakarta-Papua.
Perlawan tanpa kekerasan melalui dialog Jakarta-Papua
sudah tentunya akan membuka hati dan pikiran pemerintah Jakarta untuk keluarga dari
lingkaran NKRI harga mati. Meskipun sudah berulang kali, pemerintah Jakarta
melalui Presiden Megawati sampai Jokowi telah menipu orang Papua demi NKRI
harga mati, dialog tetap akan diperjuangakan ke depan sebagai jalan terbaik
untuk mencari solusi menyeluruh dari berbagai persoalan di Papua.
Perlu diingat bahwa pemerintah Indonesia melalui
kepemimpinan “Jokowi” boleh menipu, berjanji palsu tentang pelaksanaan dialog
secara berulang kali terhadap Pater Neles Tebay Pr dan rakyat Papua, akan
tetapi kamu (pemerintah Indonesia) sudah tidak akan pernah dapat menipu Allah
guna perdamaian Papua. Karena itu, Pater Neles Tebay Pr bersama rakyat dan
masyarakat internasional tetap akan memperjuangkan dialog sebagai jalan terbaik
untuk menuntaskan berbagai konflik Papua secara damai.
Allah Menyertai Pater Neles “Kebadabi “ Pr
Pater Neles Kebadabi Tebay Pr tidak ada kekayaan satu
pun dalam seluruh perjuangan Papua damai melalui dialog Jakarta-Papua. Dia
denga rekan-kerannya telah biasa kerja tanpa upah. Mereka hanya siap selalu
bekerja dan berdialog demi Papua damai.
Dalam perjuangan dialog ke depan, seperti sebelumnya,
hanya pernyertaan Allah yang telah menjadi kekuatan ampuh baginya. Pernyertaan
Allah adalah kekuatan satu-satunya Pater Tebay Pr yang tidak bisa ditandingi
oleh siapun dalam memperjuangkan perdamaian Papua. Meskipun dirinya sadar akan adanya berhadapan
dengan berbagai perlawanan kejahatan dan tantangan, Allah senantiasa menyertai
Pater Neles Tebay Pr. Allah sayang, baik dan adil bagi Pater dan kawan-kawannya
yang tetap akan berjuang demi pardamaian Papua.
Oleh karena Allah telah senantiasa menyertai Papter
Neles Tebay Pr, dirinya tidak pernah meminta-minta pekerjaan dari atasannya.
Sejarah hidup Pater Tebay Pr telah memberitahukan, ia tidak pernah minta-minta
pekerjaan kepada Mgr.Leo Laba Lajar OFM, Uskup Keuskupan Jayapura.
Tapi dia hanya selalu siap melaksanakan hanya apabila
diberikan pekerjaan. Jika kemudian Mgr.Leo mulai akan memberikan pekerjaan baru
yang lebih besar, maka sesuai dengan nama “Kebadabi”, Pater Tebay Pr tetap akan
siap untuk menerima, memiliki, mencintai dan melaksanakannya dengan baik, adil
dan bijaksana demi menciptakan Papua, Tanah damai.
Oleh karena itu, Pater Neles Tebay Pr tetap akan
berjuang demi keadilan dan perdamaian Papua sambil membuka diri dan hatinya
pada rencana penggenapan dan kehendak Allah melalui realitas idealisme Gereja
yang bercorak khas Papua dalam terang penyertaan Allah dan karena Roh Tuhan ada
padanya.
Penulis adalah Mahasiswa pada STFT “FT”
Abepura-Jayapura

Tidak ada komentar:
Posting Komentar