Mahasiswa sedang aksi damai
pertanyakan pungutan liar – JubiAbeth
Jayapura, Jubi – Dekan Fakultas Teknik (FT), Apolo Safanpo
mengatakan semua mahasiswa dan lulusan Universitas Cenderawasih itu
berkompetensi.
Hal itu disampaikannya
dihadapan ratusan mahasiswa yang sedang menggelar aksi damai di depan Gapura
Uncen Waena, Senin (16/11/2015) yang mempertanyakan pungutan liar yang terjadi
kampus tersebut ketika hendak menempuh Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan
sejenisnya.
“Mereka tidak pernah kuliah, bagaimana mereka mau
timba pengetahuan kalau kampusnya palang terus. Dengar begitu, saya dengan pak
PR (Pembantu Rektor) II berdiri dan membela siapa yang bilang saya punya
anak-anak (Mahasiswa, red) itu tidak bermutu. Saya punya anak-anak mampu
bertarung dengan mahasiswa dari universitas lain,” tegas ApoloSafanpo disambut
tepuk tangan yang meriah.
Jadi, dikatakan Apolo,
sangat tidak bila ada yang mengatakan Uncen tidak ada apa-apanya. Uncen adalah
perguruan tinggi pertama dan terbesar di Papua. Ia meminta mahasiswa jangan
pernah mendengar dan berbicara bahwa Uncen tak berkompetensi.
Terkait dengan pungutan
liar di kampus, lebih khususnya di fakultas yang ia pimpin, ia mengaku pernah
didatangai orangt tua mahasiswa. Namun, telah menyelesaikan dengan baik.
“Saya bilang bapa dan ibu tunggu,
saya panggil dosen yang bersangkutan. Saya tanya, apakah benar ada pungutan
terhadap mahasiswa? Ternyata, Dan dosen itu mengatakan di depan kami, itu
karena permintaan dari mahasiswa sendiri karena mereka mau wisuda bulan depan,
tapi ada beberapa nilai yang belum selesai. Untuk percepat, dosen itu minta
satu mata kuliah Rp 50ribu jadi tiga mata kuliah Rp150 ribu,” katanya
menirukan.
Ia menambahkan, hal tersebut dirinya
telah melaporkan kepada pimpinan di lembaga tersebut dan tidak ada masalah,
sebab yang salah adalah mahasiswa bersangkutan.
Penanggungjawab aksi
Koalisi mahasiswa Uncen bersatu, Musa Mudestus Boma mengatakan, pihaknya
melakukan aksi tersebut karena perjanjian dari pimpinan, pernah meyatakan
mahasiswa angkatan 2012 tidak dipungut biaya lagi.
“Mantan PR III, bapak Paulus Homer dan mantan
rektor Uncen, Alm. Karel Sesa menyatakan pada 15 Oktober, bahwa mahasiswa
angkatan 2012 tidak dipungut biaya pada saat KKL, Magang, Seminar, Proposal,
Skiripsi dan Yudisium,” ujarnya. Namun, kenyataannya sekarang ada pungutan liar
yang terjadi.
Pihaknya juga meminta Dekan Fisip
Uncen agar segera pertanggungjawabkan perjanjiannya sesegera mungkin. “Kami juga
minta kepada pimpinan lembaga Uncen segera hentikan SPP tunggal cukup sampai
2015,” pungkas Boma. (Abeth You)
Editor : Angela Flassy














Untuk Uncen dan Uncen Untuk Papua
BalasHapusSetelah menyimak berita di atas, saya patut menggaris bawahi bahwa untuk Uncen dan Uncen untuk Papua. Bagi teman-teman mahasiswa yang budiman, reformasi bangsa Papua bahkan dunia unversal ada dipundak teman-teman. Teman-teman adalah utusan Allah. Teman-teman adalah Yesus-Yesus, Kristus Tuhan kita di masa kini bagi keselamatan dan kebaikan Papua dan di seluruh dunia. Karena itu tidak usah heran hanya jika Apolo Safanpo mengatakan bahwa Mahasiswa saya adalah mahasiswa yang berdekasi, bermutu dan berkopetensi tinggi.
Akasi damai yang dinyatakan mahasiswa di bawah kepemimpinan kordinator aksi dama Sdr.Mudestus Musa Boma merupakan perwujudan dan aktualisasi diri sebagai mahasiswa yang berdekasi, bermutu dan berkompetensi tinggi. Kemampuan ini menyadarkan teman-teman secara lebih mendalam bahwa ternyatakan kanda sekalian ini tentunya punya rasa kepemilikan terhadap kampus. Kampus Uncen yang memiliki sejarah dunia ini milik dan untuk mahasiswa. Maka jika ada sesuatu yang tidak beres yang sempat terjadi di sana, harus dibicarakan bersama dari wajah kewajah, hati ke hati dan pikiran ke pikiran serta mata ke mata. Seperti yang telah dibuktikan secara realistis oleh teman-teman itu memang sudah teman. Maka maju mundurnya, rubah tidaknya sistem akademika Uncen yang bobrok itu ada di tangan mahasiswa sendiri. Dengan demikian, teman-teman hendak menjukkan diri bahwa kehadiran mahasiswa untuk memperbaharui dan menyempurnakan sistem pendidikan yang ada menjadi lebih humanis dan ilahi. Oleh karena itu anda sekali diutus Allah untuk menghadirkan bersama Uncen sebagai agen reformasi pendidikan Papua secara sejati, sesuai dengan filosofi Papua.
Aksi dama mahasiswa ini merupakan tindak konkret dari keberada setiap mahasiswa untuk Papua. Setiap mahasiswa Uncen dengan segala seluk-beluknya adalah hanya untuk Papua. Dana Papua untuk Mahasiswa dalam cahaya bintang Kristus dan Allah Bapa kita. Maka semua pekerjaan dan panggilan setiap mahasiswa, apapun bentuk dan wujudnya, proyek Allah untuk Papua.
Akhirnya saya hanya lebih bangga dengan akasi dama yang dilakukan mahasiswa kali ini sebagaimana sebelum-sebelumnya. Saya bangga....bangga....bangga dan tetap terus bangga dengan dan untuk mahasiswa Papua. Tegakkan kebenaran dan wujudkan kebebasan bangsa adalah inti sari dari kebenggaanku untuk mahasiswa Papua.
Refleksi: Ernest-Jubi