MAJALAH MAA PAPUA

TOTA MAPIHA BUKAN TANAH SEMBARANG: KASIH MENEMBUS SEGALA PERBEDAAN SEMUA SUKU BANGSA DUNIA


Breaking News

Selasa, 21 Juli 2015

TAK MELAYANI PASIEN DI DISTRIK MAPIA BARAT


Penulis:Yonas Tebai

Abouyaga adalah sebuah Ditrik yang terdapat dalam Ibu kota Kabupaten Dogiyai. Mata pencaharian bagi masyarakat yang mendiami distrik tersebut pada umumnya di bidang pertanian lokal ternak dan babi.
Daerah ini mempunyai alam yang sungguh indah dan mempesona. Namun sayang, dibalik alam yang indah dan menakjubkan itu, masih saja terdengar jeritan dan tangis anak pemilik negeri, yang disebabkan berbagai penyakit. Penyakit kecil yang sebenarnya bisa diobati dan dapat tertolong, akhirnya menjadi berat bahkan sampai meninggal dunia. Hal tersebut terjadi karena tidak tenaga kesehatan.


Satu fakta yang pernah saya lihat yaitu ketika melihat ada seorang anak kecil yang terjatuh dari pohon hingga si anak kecil itu patah tangan dan orang tuanya anak tersebut dibawa kepuskesmas Abouyaga namun sayang sekali (perawat) menolak dengan alasan tidak ada dokter kata petugas setempat .
Akhirnya dengan perasaan yang sangat sedih orang tua anak tersebut akhirnya membawa kembali anak mereka pulang tanpa mendapat pengobatan dari medis .
Saya sendiri juga pernah dengar dari bapak Yulianus Tebai bahwa pengalaman dari orang tua saya, yang tidak bisa saya lupa hingga saat ini. Saat itu juga saya pernah dengar dari orang tua saya bahwa dibulan Juni 2014 ini pernah hilang jiwa manusia sekitar 30-an orang lebih jiwa.
Karena dipuskesmas tidak ada Mantri dan Dokter yang bisa menangani penyakit tersebut yang diderita oleh rakyat setempat. Akhirnya dengan keadaan serta keterbatasan yang ada, orang tua membawa kembali kerumah dan akhirnya tidak bisa tertolong oleh petugas setempat sehingga sekian orang mati.
Sebab petugas puskesmas Abouyaga tidak pernah buka mata dengan jelas melihat terhadap kesehatan masyarakat setempat dan petugas setempat hanya bisa mendapatkan gaji dari pemerintah saja, selain menjual obat-obat, kepada beberapa masyarakat setempat.
Dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit akhirnya saya dapat pelayanan di puskesmas tersebut. Bayangkan saja ayahku dua kali berobat dan dua kali melakukan pemeriksaan medis, mengeluarkan biaya hingga Rp. 2.00.000 (dua ratus ribu).
Setelah melihat hal tersebut, terlintas pertanyaan dibenak saya. Secara pribadi kita memang dituntut untuk menjaga kesehatan. Namun masih adakah di luar sana yang peduli terhadap kesehatan masyarakat, khususnya di Distrik Mapia barat yang tercinta ini? Apalagi dengan kondisi serta tuntutan ekonomi yang semakin keras di zaman ini.

Kenyataan ini akhirnya menimbulkan rakyat rasa ketidakpercayaan terhadap petugas kesehatan disetempat. Mereka mengatakan bahwa, pemerintah tidak mampuh memperhatikan kesehatan masyarakat di Distrik mapia barat sampai tuntas, hingga saat ini, Hal serupa pernah terungkap dari orang tua saya, ketika mengantar anak kepuskesmas tersebut.
Ia mengatakan“ Seandainya didaerah ini semua orang mengalami penyakit paru-paru, bagaimana pemerintah mampu mengatasinya? Pasti semua tidak akan tertolong (meninggal). Percuma didirikan puskesmas jika tidak ada dokter yang bisa mengobati penyakit yang serius, seperti penyakit paru-paru.”, ungkap bapak saya. Ungkapan tersebut bila dianalisa, sebenarnya menandakan ketidak percayaan dan keputusasaan masyarakat terhadap pelayanan publik pemerintah, yang tidak menempatkan tenaga-tenaga handal untuk mengobati penyakit yang serius di derita rakyat. Khususnya di Puskesmas Abouyaga.
Masalah atau kasus diatas kami bukan biarkan begitu saja tetapi kami akan tanyakan kepada pihak yang berwajib dalam hal ini petugas setempat bersama Dinas kesehatan dan kepda pemerintah kabupaten. Dan kami siap proses melalui pengadilan hukum kesehatan yang berlaku saat ini, karena nyawa manusia tidak dapat dibayar dengan uang.
Kami siap tanyakan di depan tiga pihak yang kami termuat diatas berdasarkan Undang-Undang kesehatan yang berlaku dibawah ini.
Tentang Kesehatan Secara khusus dalam UU No.23 tahun 1992 kesehatan masyarakat dinyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup seseorang sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan yang optimal dan terwujud pula motto Kabupaten Dogiyai Dou Enaa mari buktikan sesuai dengan mottonya
Di atas adalah kasus yang saya lihat dan pernah saya rasakan, dari sekian banyak kasus yang terjadi dan sedang berlangsung disana, di Distrik mapia barat Kata Yonas Tebai.
Penulis Adalah: Yonas Tebai Mahasiswa Akper Yamas Jayapura-Papua


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By